Welcome Anonimous
Date: 10 Juli 2024, 9.47
Jakarta, Indonesia – Dalam rangka mengatasi "Triple Planetary Crisis" – krisis biodiversitas, polusi, dan perubahan iklim – Indonesia mengambil langkah signifikan dengan menyelenggarakan Green Economy Expo 2024 pada 3-5 Juli lalu. Expo ini menjadi titik penting dalam transisi Indonesia menuju ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
Pada pidato pembukaannya, Menteri PPN/Kepala Bappenas menegaskan urgensi transisi ke ekonomi sirkular. "Kita tidak bisa lagi bergantung pada model ekonomi linear. Saatnya merangkul ekonomi sirkular untuk menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi," ujar Menteri dengan penuh semangat.
Highlight utama expo ini adalah peluncuran Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular Indonesia 2025-2045. Dokumen ini berfokus pada lima sektor prioritas: pangan, retail (kemasan plastik), elektronik, konstruksi, dan tekstil. Tiga indikator utama, yakni tingkat input material sirkular, ketahanan produk, dan tingkat daur ulang, menjadi tolok ukur keberhasilan Indonesia dalam menerapkan ekonomi sirkular.
Expo ini juga menghadirkan tujuh sesi Circular Talks yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi ide dan inovasi. Sesi ini mencakup topik-topik seperti manajemen limbah hingga Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) di sektor energi, menunjukkan potensi besar ekonomi sirkular.
Dalam diskusi mengenai industri tekstil, salah satu pembicara menekankan peran penting generasi muda (Gen Z) dalam mendorong perubahan. Di sektor elektronik, Schneider Electric memamerkan pendekatan ecodesign, sementara Pemprov DKI Jakarta memperkenalkan sistem pengumpulan limbah elektronik yang efisien.
Tidak hanya sektor energi dan tekstil, pengelolaan air yang berkelanjutan juga menjadi sorotan dalam Circular Talks. Dari konservasi daerah aliran sungai di hulu hingga pengolahan dan daur ulang air, berbagai solusi berkelanjutan diajukan untuk mendukung visi ekonomi sirkular di Indonesia.
Sektor keuangan pun berperan aktif dengan peluncuran taksonomi keuangan berkelanjutan oleh OJK. Bank-bank besar seperti Mandiri menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung transisi hijau, menyoroti potensi besar investasi di sektor keuangan berkelanjutan.
Sebagai masyarakat, kita juga bisa berkontribusi dalam perjalanan ini. Mulailah dengan langkah-langkah kecil: mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilih produk elektronik yang bisa diperbaiki, dan menghindari pemborosan makanan. Setiap tindakan kecil kita adalah bagian dari perjalanan besar menuju Indonesia yang lebih hijau dan sirkular.
10 Jul 2024
10 Jul 2024
30 Mei 2024